Rumah Panggung Kejang Lako merupakan tempat
tinggal masyarkat Marga Bathin, sebuah suku berasal dari sebelah barat
pegunungan Bukit Barisan (Sumatra barat). Masyarakat suku ini teguh memegang
nilai-nilai luhur kebudayaannya. Keteguhan dalam memegang nilai-nilai budaya
tercermin kesetiaan mereka memelihara tradisi yang di wariskan oleh pendahulu
mereka secara turun-temurun, seperti melestarikan rumah panggung Kejang Lako
yang menjadi ciri khas masyarakat Marga Bathin. Kajang Lako atau biasa disebut juga Rumah Lamo memiliki
bentuk yang unik, bentuknya menyerupai perahu dengan ujung yang melengkung ke
atas. Atap dari rumah adat ini disebut ‘gajah mabuk’, nama itu diambil dari
pembuat rumah yang sedang mabuk cinta tetapi tidak direstui orang tuanya. Bangunan rumah Kajang Lako biasanya dihiasi dengan
beberapa motif ragam hias yang berbentuk ukir-ukiran. Motif ragam hias di sana
adalah flora (tumbuh-tumbuhan) dan fauna (binatang).
Keistimewaan
Rumah Kejang Lako oleh
masyarakat Marga Bathin di bangun dengan tipologi bangunan rumah panggung yang
berbentuk empat persegi panjang. Rata-rata bangunan dibuat dalam ukuran 9 mx 12
m dengan menggunkan kayu ulim yang banyak tumbuh di daerah jambi. Untuk merangkai
kayu-kayu pada bagian rumah, masyarakat Marga Bathin mengandalkan teknik
tradisional, seperti teknik tumpuan sambung kait dan pengait menggunakan
pasak. Di dekatnya terdapat
patung harimau. Di kolong rumah terdapat perahu yang sering dipakai pada
perayaan Pacu Jalur di Kuantan Singingi.
Keunikan bangunan rumah
panggung Kejang Lako terletak pada struktur konstruksi dan ukiran yang
menghiasi bangunan. Konstruksi bangunan terdiri dari beberapa bagian, seperti :
·
Bubungan/atap
dibuat seperti perahu dengan ujung bangunan bagian atas melengkung ke atas yang
sering disebut lipat kejang, atau potong jerambah.
·
Kasau Bentuk
adalah atap atas bagian atas yang berfungsi untuk mencegah air hjan tidak masuk
ke dalam rumah.
·
Penteh,
bagian ini berfungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda yang jarang
dipergunakan
·
Tebar layar,
bagian ini berfungsi sebagai dinding penutup ruang atas yang menahan
rembesan/tempisan air hujan.
·
Pelamban
merupakan bangunan tambahan yang dipergunakan untuk ruang tunggu bagi tamu yang
baru dateng sebelum diizinkan masuk oleh tuan rumah.
·
Masinding/dinding,
terbuat dari papan yang di ukir.
·
Pintu pada
rumah panggung Kejang Lak terdiri dari 3 pintu yaitu : pintu tegak, pintu
masinding, dan pintu balik melintang. Rumah ini juga memiliki dua tangga, yaitu
tangga utama yang terdapat disebelah kanan pelamban dan tangga penteh yang
dipakai untuk naik penteh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar