Senin, 06 Januari 2014

Rumah Lipat Kajang atau Kajang Lako Rumah Orang Batin


Rumah Panggung Kejang Lako merupakan tempat tinggal masyarkat Marga Bathin, sebuah suku berasal dari sebelah barat pegunungan Bukit Barisan (Sumatra barat). Masyarakat suku ini teguh memegang nilai-nilai luhur kebudayaannya. Keteguhan dalam memegang nilai-nilai budaya tercermin kesetiaan mereka memelihara tradisi yang di wariskan oleh pendahulu mereka secara turun-temurun, seperti melestarikan rumah panggung Kejang Lako yang menjadi ciri khas masyarakat Marga Bathin. Kajang Lako atau biasa disebut juga Rumah Lamo memiliki  bentuk yang unik, bentuknya menyerupai perahu dengan ujung yang melengkung ke atas. Atap dari rumah adat ini disebut ‘gajah mabuk’, nama itu diambil dari pembuat rumah yang sedang mabuk cinta tetapi tidak direstui orang tuanya. Bangunan rumah Kajang Lako biasanya dihiasi dengan beberapa motif ragam hias yang berbentuk ukir-ukiran. Motif ragam hias di sana adalah flora (tumbuh-tumbuhan) dan fauna (binatang).
Keistimewaan
Rumah Kejang Lako oleh masyarakat Marga Bathin di bangun dengan tipologi bangunan rumah panggung yang berbentuk empat persegi panjang. Rata-rata bangunan dibuat dalam ukuran 9 mx 12 m dengan menggunkan kayu ulim yang banyak tumbuh di daerah jambi. Untuk merangkai kayu-kayu pada bagian rumah, masyarakat Marga Bathin mengandalkan teknik tradisional, seperti teknik tumpuan sambung kait dan pengait  menggunakan  pasak. Di dekatnya terdapat patung harimau. Di kolong rumah terdapat perahu yang sering dipakai pada perayaan Pacu Jalur di Kuantan Singingi.  

 Keunikan bangunan rumah panggung Kejang Lako terletak pada struktur konstruksi dan ukiran yang menghiasi bangunan. Konstruksi bangunan terdiri dari beberapa bagian, seperti :
·        Bubungan/atap dibuat seperti perahu dengan ujung bangunan bagian atas melengkung ke atas yang sering disebut lipat kejang, atau potong jerambah.
·        Kasau Bentuk adalah atap atas bagian atas yang berfungsi untuk mencegah air hjan tidak masuk ke dalam rumah.
·        Penteh, bagian ini berfungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda yang jarang dipergunakan
·        Tebar layar, bagian ini berfungsi sebagai dinding penutup ruang atas yang menahan rembesan/tempisan air hujan.
·         Pelamban merupakan bangunan tambahan yang dipergunakan untuk ruang tunggu bagi tamu yang baru dateng sebelum diizinkan masuk oleh tuan rumah.
·         Masinding/dinding, terbuat dari papan yang di ukir.
·         Pintu pada rumah panggung Kejang Lak terdiri dari 3 pintu yaitu : pintu tegak, pintu masinding, dan pintu balik melintang. Rumah ini juga memiliki dua tangga, yaitu tangga utama yang terdapat disebelah kanan pelamban dan tangga penteh yang dipakai untuk naik penteh.